"E-money ini akan memudahkan dalam bertansaksi. Tidak perlu uang fisik," kata Presiden Direktur PT Finnet Indonesia Walden R Bakara selepas peluncuran kartu Tep-aja di Menara Bidakara, Jakarta, Kamis (31/5/2012).
Kartu Tep-aja akan dibuat dalam beberapa jenis media, mulai dari kartu, stiker, hingga micro SD. Bahkan, Tep-aja juga akan muncul dalam bentuk aplikasi untuk ponsel dengan teknologi Near Field Communication (NFC).
Yang tidak memiliki ponsel berteknologi NFC bisa menggunakan stiker yang ditempelkan di badan ponsel atau micro SD Tep-aja.
"Sekarang baru muncul dalam versi kartu dulu. Dalam enam bulan ke depan, Tep-aja akan muncul dalam stiker, micro SD, hingga di ponsel berteknologi NFC," lanjut Vice President OTC Merchant Division Head PT Finnet Indonesia Ruby Hendrarto Wijoseno.
Proses transaksi kartu Tep-aja dapat dilakukan dengan cara men-tap-kan (menempelkan) kartu dengan mesin pembaca kartu di setiap merchant.
Ke depan, Tep-aja bisa digunakan untuk bertransaksi di warung-warung, toko kelontong, bus, kereta api, taksi, tol, retail minimarket, tempat hiburan dan wisata, restoran, dan lain-lain.
Kartu pribadi dan kartu komunitas
Sampai saat ini, kartu Tep-aja baru mendapat tambahan pengguna dari Komite Olahraga Nasional Indonesia sebanyak 1 juta orang. Ini merupakan kartu Tep-aja tipe komunitas.
Kartu tipe ini dibuat agak berbeda karena langsung berisi data profil pengguna dan bisa langsung berfungsi sebagai kartu tanda anggota.
"Saat ini, kami juga sedang negosiasi dengan salah satu perusahaan taksi nasional dan kopaja untuk mau menggunakan alat pembayaran elektronik ini," kata Hendarto.
Untuk tahap awal, kartu ini ditargetkan digunakan oleh 150.000 orang hingga akhir tahun. Dalam dua hari peluncuran, kartu ini telah digunakan 1.000 orang.
Kartu ini dapat diisi saldo maksimal Rp 1 juta. Adapun kartu komunitas dapat diisi saldo maksimal Rp 5 juta.
0 komentar:
Posting Komentar